Solusiindonesia.com – Rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina telah memicu reaksi menarik dari Presiden AS, Donald Trump. Komentarnya yang tidak terduga muncul setelah Perdana Menteri Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan pada Kamis (24/7/2025)
Bahwa Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September 2025. Dalam pernyataannya, Macron menekankan pentingnya mengakhiri konflik di Gaza dan melindungi penduduk sipil.
“Kita harus membangun negara Palestina, menjamin kelangsungan hidupnya, dan dengan syarat menerima demiliterisasi serta mengakui Israel, memungkinkan kontribusi terhadap keamanan di seluruh kawasan Timur Tengah,” ujar Macron dalam unggahan media sosialnya, seperti dilansir AFP.
Trump, yang dikenal dengan komentar-komentarnya yang langsung dan tanpa basa-basi, menyebut Macron sebagai “pria yang baik” dan mengaku menyukainya. Namun, dia tidak ragu untuk mengatakan bahwa pengumuman tersebut tidak membawa dampak yang berarti dalam konteks politik yang lebih luas.
“Apa yang dikatakan [Macron] tidak berpengaruh. Dia pria yang baik. Saya menyukainya, tetapi pernyataannya tidak berdampak apa-apa,” ungkap Trump saat berbicara kepada media di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, pada Jumat (25/7/2025).
Trump melanjutkan untuk memuji Macron sebagai individu yang patut diperhitungkan. “Macron adalah orang yang berbeda. Dia adalah team player. Namun, kabar baiknya adalah apa yang dia katakan tidak berpengaruh.
Itu tak akan mengubah apa pun,” tegas Trump, menunjukkan keyakinan bahwa langkah Prancis tidak akan mengubah dinamika di kawasan.
Reaksi Trump ini menyoroti tantangan yang dihadapi Prancis dalam mengadvokasi pengakuan Palestina, sekaligus mencerminkan bagaimana kebijakan luar negeri negara besar dapat dipengaruhi oleh pandangan individu dan hubungan personal antara pemimpin. Sementara Macron mengambil langkah berani, Trump tetap mempertahankan posisi yang meragukan dampaknya.










