Solusiindonesia.com – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan kiprahnya di tingkat internasional melalui penyelenggaraan Asia Eco Sustainable Heritage Community Project 2025, yang berlangsung pada 2–3 Oktober 2025 di CMC Tiga Warna, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis edukasi dan aksi nyata. Acara ini mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan komunitas lokal dalam satu wadah kolaborasi lintas negara.
Sejumlah narasumber internasional hadir, antara lain Associate Prof. Chen Jing Jing dan Assoc. Prof. Zhang Wen Ting dari Nanjing Audit University Jinshen College (China), Dr. Xue Yan Dan dari Ningxia University (China), Assoc. Prof. Bunchoo Bunlikhitsiri dari Burapha University (Thailand), Prof. Dr. Piyush Das dari GITAM University (India), serta Assoc. Prof. Dr. Alice Sabrina Ismail dari Universiti Teknologi Malaysia.
Dari pihak UM, kegiatan difasilitasi oleh Dr. Elya Kurniawati, SE., MM. dan Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd., keduanya dosen Fakultas Ilmu Sosial, serta didukung langsung oleh Saptoyo, Ketua Pengelola CMC Tiga Warna beserta tim. Sebanyak 18 mahasiswa, terdiri dari 11 mahasiswa S1 Pariwisata dan 7 mahasiswa S1 Geografi, turut berpartisipasi aktif bersama para dosen pendamping. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pembentukan Eco Clubs Nusantara, tetapi juga memperluas jejaring kerja sama internasional dalam kerangka Asia Eco Sustainable Community Project.
Hari pertama kegiatan dibuka dengan workshop desain digital, yang menghadirkan narasumber dari Nanjing Audit University dan Ningxia University. Workshop ini diikuti oleh pengelola wisata CMC Tiga Warna dari berbagai kalangan usia yang antusias mempelajari strategi promosi wisata di era digital.
Menurut Dr. Elya Kurniawati, SE., MM., penguatan kapasitas digital masyarakat pengelola pariwisata menjadi langkah penting dalam mewujudkan kemandirian komunitas berbasis ekowisata. “Dengan kemampuan digital, masyarakat dapat mengelola promosi wisata secara kreatif sekaligus menjaga nilai-nilai lokal,” ujarnya.
Usai workshop, peserta melanjutkan penelitian dan observasi lapangan di kawasan Pantai Tiga Warna. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung tentang pengelolaan ekowisata pesisir dan konservasi lingkungan, dipandu oleh pemandu wisata setempat dari CMC.
Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan pelatihan bahasa Inggris bagi mahasiswa dan masyarakat, dipandu oleh Prof. Dr. Piyush Das (India) dan Dr. Alice Sabrina Ismail (Malaysia). Sesi berikutnya menghadirkan program edukatif bagi anak-anak Komunitas Sidolan, yang difasilitasi Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd. melalui aktivitas menggambar menggunakan tutup botol bekas serta praktik menanam bawang sebagai simbol pembelajaran lingkungan sejak dini.
Dalam kesempatan itu, Prof. Piyush Das menyampaikan pesan inspiratif yang menggugah kesadaran peserta: “Keep trees so the earth will always stay green.”
Pesan sederhana namun bermakna ini menjadi pengingat bagi seluruh peserta untuk terus menjaga kelestarian alam dan menumbuhkan budaya sadar lingkungan.
Melalui kegiatan ini, UM menegaskan perannya sebagai kampus pelopor yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga aktif membangun kesadaran lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui jejaring internasional. Kolaborasi lintas negara di CMC Tiga Warna menjadi langkah konkret menuju pariwisata yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada pelestarian warisan ekologi Asia. (*)










