Solusiindonesia.com – Aroma kopi baru menyeruak di kawasan Jalan Sultan Agung No. 4, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Senin (27/10/2025), jaringan kafe Kopi Nako resmi membuka cabang ke-64 melalui acara soft opening yang dihadiri sejumlah tamu undangan, perwakilan Pemerintah Kota Malang, dan pihak Kompas Gramedia selaku mitra kolaborasi.
Direktur Utama Kopi Nako, Jayadi Budiman, menyebut pembukaan gerai di Malang menjadi langkah istimewa. Selain memperluas jangkauan brand, ia menilai Kota Malang memiliki karakter yang serupa dengan Bogor—tempat kelahirannya dan lokasi awal berdirinya Kopi Nako.
“Malang bagi saya seperti rumah kedua. Udara yang sejuk, suasananya aman, masyarakatnya ramah, dan kulinernya luar biasa. Saya berharap kehadiran Kopi Nako di sini bisa menjadi ruang nyaman sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga,” ujar Jayadi dalam sambutannya.
Tak hanya menyajikan cita rasa kopi, Kopi Nako juga membawa semangat ramah lingkungan dalam setiap langkah bisnisnya. Jayadi mengungkapkan bahwa seluruh sampah plastik dari gelas dan botol di setiap outlet akan dikumpulkan untuk didaur ulang di pabrik pengolahan milik Kopi Nako di Bogor.
“Kami ingin menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Sampah-sampah plastik kami olah kembali menjadi furnitur, seperti meja dan asbak. Di beberapa cabang, bahkan atap bangunan dibuat dari hasil daur ulang sampah kami sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Umum Kompas, Paulus Tri Agung Kristanto, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Kopi Nako merupakan bagian dari upaya memperkuat independensi media sekaligus memperluas interaksi dengan publik melalui ruang sosial baru: community café.
“Kehadiran Kopi Nako ini menjadi bentuk nyata bagaimana media berkolaborasi dengan masyarakat. Lewat tempat seperti ini, jurnalis dan warga bisa berinteraksi langsung, membangun komunitas, dan belajar bersama,” jelasnya.
Ia menambahkan, cabang Kopi Nako yang bekerja sama dengan Kompas akan beroperasi 24 jam dan memfasilitasi berbagai kegiatan komunitas. Konsep media café ini juga menjadi wadah bagi media di bawah naungan Kompas Gramedia seperti Tribun Malang, Surya, dan Radio Sonora untuk lebih dekat dengan audiensnya.
Hadir mewakili Pemerintah Kota Malang, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag), Eko Sri Yuliadi, menyampaikan apresiasi atas dibukanya cabang Kopi Nako di Kota Pendidikan ini. Ia menyebut, pertumbuhan industri kuliner menjadi salah satu indikator pesatnya ekonomi Malang dalam beberapa tahun terakhir.
“Pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2023–2024 tercatat lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Timur maupun nasional. Sektor makanan dan minuman menjadi penyumbang terbesar, didukung kreativitas UMKM dan meningkatnya mobilitas pendatang,” terang Eko.
Dengan lebih dari 63 kampus dan populasi pendatang yang bahkan melebihi jumlah penduduk asli, Eko menilai langkah Kopi Nako membuka cabang di Malang merupakan keputusan yang strategis.
“Kehadiran Kopi Nako akan menambah ragam pilihan kuliner dan menjadi bagian dari perputaran ekonomi kota. Semakin banyak usaha tumbuh, semakin besar pula peluang kerja terbuka bagi masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya menjual minuman dan suasana, Kopi Nako Malang menghadirkan konsep belajar bersama komunitas dalam desainnya yang terbuka dan ramah lingkungan. Dari meja yang terbuat dari plastik daur ulang hingga tata ruang yang hemat listrik, setiap sudut kafe merepresentasikan komitmen terhadap keberlanjutan.
Dengan atmosfer sejuk khas Malang dan semangat kolaborasi antara bisnis, media, dan masyarakat, Kopi Nako tidak sekadar menambah warna di industri kuliner kota ini, tetapi juga menjadi simbol sinergi baru: bahwa secangkir kopi bisa menghadirkan perubahan yang bermakna. (*)
