Solusiindonesia.com – Suasana penuh khidmat dan haru menyelimuti Pondok Pesantren Al-Azhar Karangploso, Kabupaten Malang, pada Selasa (28/10/2025). Ratusan jamaah dan tamu undangan larut dalam kegiatan tasyakuran keberangkatan jamaah umroh yang digagas oleh Pemerintah Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, bekerja sama dengan PT Lentera Raudah Semesta.
Acara tersebut menjadi bentuk rasa syukur dan persiapan spiritual menjelang keberangkatan jamaah umroh pada 5 November 2025 mendatang. Selain menjadi momentum religius, kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Desa Gampingan setiap tahun ini juga merekatkan kebersamaan antar lintas sektoral.
Kegiatan tasyakuran turut dihadiri oleh Irdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Indra Heri bersama para petinggi Divif 2 Kostrad, tokoh agama, dan para calon jamaah. Selain itu Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, diagendakan akan turut menunaikan ibadah umroh bersama rombongan jamaah Desa Gampingan.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Jamaah Umroh, H. Rofi’i Iswahyudi, mengungkapkan bahwa program keberangkatan ini merupakan wujud penghargaan kepada masyarakat yang berperan aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan desa.
“Yang saya undi untuk berangkat adalah jamaah tahlil, guru ngaji, dan tokoh masyarakat seperti Pak RT hingga awak media. Ini adalah bentuk penghormatan bagi mereka yang telah berjuang menegakkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” ujar H. Rofi’i.
Ia juga mengingatkan agar para jamaah senantiasa menjaga ketulusan niat, keikhlasan hati, serta tutur kata selama menjalani ibadah di Tanah Suci. “Semoga keberangkatan ini menjadi jalan menuju umroh yang mabrur dan membawa berkah bagi keluarga serta desa kita,” tambahnya.
Sementara itu, dalam Mauidzoh Hasanah, Prof. Dr. KH. Ahmad Mujayid, M.A., menyampaikan tausiyah mendalam tentang makna tasyakuran sebagai wujud penghambaan dan pengakuan atas karunia Allah SWT.
“Tasyakuran bukan sekadar acara seremonial, tetapi bentuk kesadaran bahwa segala keberhasilan dan kesempatan beribadah adalah anugerah Allah. Bersyukur berarti menyiapkan hati untuk menerima nikmat yang lebih besar,” tutur KH. Mujayid.
Ia juga menegaskan bahwa perjalanan umroh hendaknya dijalani dengan penuh kesungguhan, keikhlasan, dan niat memperbaiki diri. “Berangkatlah dengan hati yang bersih, tinggalkan segala kesombongan, dan jadikan umroh ini sebagai perjalanan pulang menuju Allah,” pesannya menutup mauidzoh.
Acara tasyakuran ditutup dengan doa bersama. Wajah-wajah penuh haru dan syukur tampak dari para calon jamaah, seolah menggambarkan kesiapan spiritual menuju perjalanan suci.
Dengan semangat kebersamaan dan doa restu seluruh warga, jamaah umroh Desa Gampingan siap menapaki perjalanan menuju Baitullah, membawa harapan untuk kembali dengan predikat umroh mabrur dan hati yang dipenuhi kedamaian. (*)










