Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Malang Raya

STIH Sunan Giri Malang Kukuhkan 130 Sarjana Hukum, Tekankan Integritas dan Moralitas

×

STIH Sunan Giri Malang Kukuhkan 130 Sarjana Hukum, Tekankan Integritas dan Moralitas

Sebarkan artikel ini
Suasana kegiatan pengukuhan wisuda Sarjana Hukum STIH Sunan Giri Malang (foto istimewa).

Solusiindonesia.com – Senyum dan air mata bahagia mewarnai Aula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri Malang pada Minggu (2/11/2025) pagi itu. Balutan toga hitam dan selendang merah marun menambah khidmat suasana saat satu per satu nama dipanggil, menandai puncak perjalanan panjang 130 mahasiswa yang resmi menyandang gelar Sarjana Hukum (S.H.).

Bagi sebagian wisudawan, hari itu bukan sekadar momen seremonial. Di balik setiap langkah menuju podium, tersimpan kisah perjuangan, pengorbanan, dan harapan baru. Ada yang berjuang menuntaskan skripsi di sela pekerjaan, ada pula yang menempuh kuliah sambil mengasuh anak, semua dipersatukan dalam semangat yang sama: menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik.

Ketua STIH Sunan Giri, Dr. H. Mochammad Mochtar, S.H., M.Si., menyampaikan pesan yang menggugah dalam sambutannya. Ia menegaskan, wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab moral sebagai insan hukum yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.

“Ilmu hukum membentuk kita menjadi pribadi yang dipercaya. Karena itu, kecerdasan intelektual harus berjalan seiring dengan moralitas dan kejujuran,” ujar Mochtar di hadapan para wisudawan dan keluarga mereka yang hadir dengan bangga.

Dari total 130 wisudawan, empat orang dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Namun bagi Mochtar, setiap nama yang hari itu diwisuda adalah pemenang. Mereka telah melewati berbagai tantangan di masa kuliah, termasuk perubahan sistem pembelajaran pascapandemi yang menuntut adaptasi dan kemandirian.

“Kami bangga karena STIH Sunan Giri bukan hanya melahirkan sarjana, tapi juga insan hukum yang siap menjadi teladan di tengah masyarakat,” tambahnya.

STIH Sunan Giri Malang sendiri terus berupaya memperkuat kualitas akademik dan karakter mahasiswanya. Kini, kampus tersebut menawarkan dua konsentrasi utama — Hukum Bisnis dan Hukum Litigasi — serta menggandeng para praktisi hukum seperti pengacara, jaksa, hingga hakim untuk mengajar langsung di kelas. Langkah ini memastikan mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga menguasai keterampilan praktik di dunia nyata.

Tidak berhenti di tingkat sarjana, STIH Sunan Giri juga membuka jalan bagi para alumni yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Hukum atau Kenotariatan. Mochtar menegaskan, pihak kampus siap memberikan rekomendasi ke universitas-universitas ternama, termasuk Universitas Brawijaya.

“Kami ingin para lulusan terus berkembang, bukan hanya sebagai praktisi, tetapi juga sebagai akademisi yang menjaga marwah hukum dengan integritas,” tuturnya.

Seiring menutup acara, Mochtar menyampaikan pesan terakhir yang disambut tepuk tangan panjang.

“Wibawa tidak muncul begitu saja, tapi dibentuk dari sikap dan kejujuran. Kalau ingin menjadi orang besar, jadilah orang yang jujur,” pungkasnya.

Sore itu, suasana kampus dipenuhi tawa, pelukan, dan tangis bahagia. Di balik toga dan ijazah yang digenggam, tersimpan janji tak terucap: untuk menjadi sarjana hukum yang bukan hanya cerdas berpikir, tetapi juga bersih hati dan teguh menjaga integritas.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia