Solusiindonesia.com — Palang Merah Mengatakan pihaknya telah memindahkan tiga orang jenazah yang tidak teridentifikasi ke Israel pada Jumat (31/10/2025)
Namun, Jenazah tersebut masih dalam pemeriksaan dan kemungkinan bukan para sandera yang hilang, kata seorang pejabat militer
Mengutip dari AP News, sumber tersebut yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang memberikan keterangan kepada media menjelaskan bahwa jenazah itu sebelumnya telah diserahkan kepada Palang Merah oleh Hamas di Gaza.
Penyerahan ini berlangsung setelah Israel lebih dahulu mengembalikan jenazah 30 warga Palestina kepada pihak berwenang di Gaza pada hari yang sama.
Langkah ini melengkapi pertukaran dua jenazah sandera yang diserahkan oleh militan, menandakan bahwa perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas yang menegangkan kian mendekati kesepakatan final.
Meski begitu, kemajuan diplomatik ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan. Serangan Israel terhadap Gaza sepanjang pekan lalu dilaporkan menewaskan lebih dari 100 orang, menyusul terbunuhnya seorang tentara Israel.
Pemindahan jenazah dilakukan dengan Palang Merah sebagai perantara. Seorang dokter di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, mengonfirmasi pemulangan jenazah warga Palestina tersebut.
Di halaman rumah sakit, deretan kantong jenazah putih terlihat menunggu proses identifikasi, sementara para pejabat kesehatan menghadapi kesulitan karena keterbatasan alat tes DNA.
Dengan penyerahan terbaru ini, jumlah jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh Israel meningkat menjadi 225, namun baru 75 di antaranya berhasil diidentifikasi keluarga, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Belum dapat dipastikan apakah mereka tewas dalam serangan 7 Oktober 2023, meninggal di tahanan Israel, atau dievakuasi selama konflik berlangsung.
Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, dalam sebuah unggahan di platform X, menggambarkan kondisi mayat-mayat tersebut sangat mengenaskan.
“Daging mereka meleleh, wajah mereka terhapus oleh api, hanya menyisakan tulang dan gigi,” ujarnya.
Al-Bursh menambahkan, sebagian besar jenazah yang dikembalikan tampaknya merupakan pejuang atau warga sipil yang gugur dalam serangan tahun 2023. Namun, beberapa keluarga yang berhasil mengidentifikasi jenazah anggota mereka menegaskan bahwa korban bukanlah pejuang.
Di Israel, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa dua jenazah yang dikembalikan oleh militan Palestina adalah Sahar Baruch dan Amiram Cooper, keduanya disandera dalam serangan 2023.
Hamas kini telah mengembalikan sisa-sisa 17 sandera sejak dimulainya gencatan senjata, sementara 11 lainnya masih berada di Gaza dan akan diserahkan sesuai ketentuan perjanjian.
Pada hari Jumat(31/10) , sejumlah kecil warga Israel berkumpul di Lapangan Sandera, Tel Aviv, untuk berdoa bersama demi kembalinya seluruh sandera yang masih tertahan di Gaza.
“Kita tidak boleh menyerah sampai semua orang, semua jenazah, tiba di sini,” kata Rimona Velner, salah satu peserta doa bersama. “Sangat penting bagi keluarga dan bagi kami untuk menutup lingkaran ini.”










