Solusiindonesia.com — Nama organisasi MADAS atau Madura Asli mencuat pasca konflik yang melibatkan Eks Dosen UIN Malang Imam Muslimin atau Yai Mim dengan tetangganya Nurul Sahara
Publik mengaitkan isu keterlibatan organisasi MADAS dalam konflik ini dengan beredarnya sebuah video diakun tiktok DPC MADAS Karangploso yang mengunggah sebuah video dengan narasi “Mengawal korban dari oknum kiai yang merupakan dosen salah satu kampus ternama di Malang”. Tampak dalam video Sahara dengan beberapa orang berpakaian rompi MADAS yang diduga memasuki ruangan Rektorat UIN Malang.
Sosok Muhammad Shofwan suami Sahara juga menjadi sorotan dengan posisinya sebagai bagian dari unsur pimpinan MADAS kecamatan Kabupaten Malang.
Kendati demikian, Ketua MADAS Malang Raya Asyhadi, menegaskan bahwa perselisihan yang terjadi merupakan murni masalah personal atau persoalan domestik antar tetangga.
Ia menekankan bahwa penggunaan atribut organisasi oleh individu tidak serta-merta merepresentasikan keterlibatan kelembagaan.
“Peristiwa viral yang terjadi saat ini antara Yai Mim dan Mbak Sahara tidak ada kaitannya dengan ormas Madas Malang Raya. Itu murni urusan pribadi. Pemakaian atribut oleh perorangan adalah hak pribadi dan tidak mencerminkan sikap keorganisasian kami,” tandas Asyhadi dalam video pernyataan yang diterima solusiindonesia.com, Rabu, (6/10/2025).
Sebelumnya diberitakan bahwa Imam Muslimin atau Yai Mim adalah seorang dosen UIN Malang dan mengundurkan diri pasca viral berkonflik dengan tetangganya Nurul Sahara pemilik rental mobil di Kota Malang.
Konflik yang sempat viral di dunia Maya tersebut menyeret Nama Prayogo Ketua RT tempat Yai Mim tinggal dengan beredarnya surat pengusiran berlogo RT 9 hingga nama Arif Lurah Merjosari yang memberikan klarifikasi bahwa itu hanya penolakan terhadap keberadaan Yai Mim di lingkungan Kavling Depag Joyo Grand, Kelurahan Merjosari Kota Malang.










