Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Malang Raya

Terkuak Tuduhan Empat Kali Dugaan Pelecehan oleh Eks Dosen UIN, Yai Mim Buka Suara

×

Terkuak Tuduhan Empat Kali Dugaan Pelecehan oleh Eks Dosen UIN, Yai Mim Buka Suara

Sebarkan artikel ini
KH Imam Muslimin atau Yai MIM / foto: tangkapan layar yt

Solusiindonesia.com — Eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau yang akrab disapa Yai Mim, dilaporkan atas dugaan pelecehan terhadap tetangganya, Nurul Sahara.

Meskipun Yai Mim telah membantah tuduhan tersebut, laporan ini saat ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Kuasa hukum pelapor, M. Zakki, menyampaikan bahwa dugaan pelecehan yang dialami Sahara berbentuk verbal dan semi tindakan. Menurutnya, insiden itu terjadi sebanyak empat kali.

“Pelecehan terjadi sebanyak empat kali. Ada yang dalam bentuk omongan (verbal), ada pula yang semi tindakan,” ujar Zakki kepada wartawan di Polresta Malang Kota, Rabu (8/10/2025).

Ia menjelaskan, kejadian berlangsung di sekitar lingkungan tempat tinggal pelapor dan terlapor yang memang bertetangga. “Lokasinya di sekitar garasi rumah Sahara, karena mereka bertetangga,” sambungnya.

Sahara juga mengungkap bahwa salah satu tindakan pelecehan terjadi saat ia berada di rumah Yai Mim. Ketika itu, Sahara tengah mencari anaknya yang diketahui berada di dalam rumah Yai Mim.

Ia mengaku melihat Yai Mim hanya mengenakan celana pendek, kemudian langsung berteriak histeris dan menyebut Yai Mim sebagai “kiai cabul.”

Tanggapan Yai Mim

Menanggapi tuduhan tersebut, Yai Mim membantah keras. Dalam sebuah podcast bersama Denny Sumargo, ia menyatakan bahwa tuduhan itu adalah fitnah keji.

Yai Mim menceritakan kronologi awal tuduhan tersebut. Saat itu, ia tengah sendirian di rumah karena istrinya sedang menunaikan ibadah haji.

Rumahnya yang berada di Jalan Joyogrand Kavling III Atas Depag, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, kedatangan anak Sahara bernama Sepim.

Melihat kehadiran anak tetangganya, Imam Muslimin merasa senang karena hubungan mereka sebelumnya cukup baik

Ada persoalan kedua, istri saya naik haji, anak Bu Sahara main ke rumah, saya senang. Karena sepi, masuk rumah Mbak Sahara ngikuti masuk rumah. Nawari masakan juga, saya bilang saya sudah ada makanan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Sahara ikut masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu dengan alasan agar anaknya tidak keluar. Imam Muslimin kemudian naik ke lantai tiga untuk mencuci pakaian sambil mengenakan celana pendek.

Tiba-tiba, Sahara naik ke lantai tiga dan langsung berteriak “cabul” saat melihatnya. “Mendengar suara itu saya kaget, lalu lari ke balkon sebelah supaya tidak terjadi fitnah,” kata Yai Mim.

Ia menduga, perbedaan persepsi soal makna “cabul” menjadi sumber permasalahan. Menurutnya, Sahara menganggap laki-laki yang mengenakan pakaian terbuka sudah bisa disebut cabul, sementara dirinya terbiasa mencuci menggunakan celana pendek.

Saat kejadian, suami Sahara juga berada di depan rumah. Yai Mim sempat khawatir terjadi kesalahpahaman akibat teriakan tersebut. Namun, insiden mereda ketika Sahara turun dan meninggalkan rumahnya.

“Setelah itu berkembang lagi, sampai muncul tuduhan cabul dari video yang diunggah Ibu Sahara,” pungkasnya.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia