Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Malang Raya

Kolaborasi Dosen UB dan Kampus Korea Selatan Kembangkan Riset “Smart Tourism” untuk Desa Wisata

×

Kolaborasi Dosen UB dan Kampus Korea Selatan Kembangkan Riset “Smart Tourism” untuk Desa Wisata

Sebarkan artikel ini
Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE bersama Jookyung Kwon, PhD salah satu dosen dari Korea Selatan/ foto: Istimewa

Solusiindonesia.com — Program Dosen Berkarya Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) kembali menghadirkan terobosan melalui kegiatan Joint Research and Publication (JRP) yang menghubungkan dosen UB dengan para pakar pariwisata dari Korea Selatan.

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE bersama tim dosen dari Fakultas Vokasi UB, bekerja sama dengan Dongguk University WISE Campus dan Kyungpook National University.

Dalam keterangannya, Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE menjelaskan, bahwa kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah tentang pengembangan pariwisata yang selanjutnya bisa diimplementasikan dalam dunia pariwisata Indonesia.

Diawali dengan sesi diskusi santai namun penuh gagasan antara para dosen dari Indonesia dan Korea Selatan, membuat sebuah kesimpulan bahwa implementasi digital dalam dunia pariwisata menjadi sangat dibutuhkan.

“Kami sepakat, bahwa dunia pariwisata saat ini membutuhkan sentuhan inovasi digital yang lebih kuat, terutama di desa wisata,” terang Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Vokasi UB yang memiliki gelar akademik linear S1-S3 dalam bidang pariwisata ini.

“Inilah yang kemudian menjadi fokus utama riset bersama ini, yaitu mengembangkan konsep “smart tourism” di desa wisata Jawa Timur dengan memadukan teknologi digital dan pemberdayaan masyarakat lokal,” imbuhnya.

Potret kolaborasi dosen Fakultas Vokasi UB dengan dosen Korea Selatan/ foto: Istimewa

Lebih lanjut Dr. Faid menerangkan, bahwa penelitian yang ia dan rombongan lakukan adalah tidak hanya berbicara tentang manusia sebagai subjeknya, namun juga relevansi tekhnologi untuk di implementasikan dalam dunia pariwisata.

“Riset ini tidak hanya berbicara tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia. Para peneliti ingin memahami bagaimana wisatawan menggunakan teknologi selama berkunjung, bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas pengalaman liburan, dan yang terpenting, bagaimana masyarakat desa wisata dapat ikut maju dan berdaya melalui pemanfaatan digital,” ungkapnya.

Alumni pesantren Al Amien Prenduan yang juga dikenal sebagai seorang Tourismologist ini berharap, dengan penelitian yang dilakukan akan muncul strategi baru yang sistematis dan bermanfaat bagi para pelaku pariwisata.

“Melalui penelitian ini, diharapkan muncul strategi yang tidak hanya canggih, tetapi juga sederhana, mudah diterapkan, dan memberi manfaat langsung bagi pelaku wisata di desa. Hasilnya nantinya akan menjadi panduan bagi pengelola desa wisata, pelaku UMKM, hingga generasi muda desa agar mampu beradaptasi dalam industri pariwisata modern,” terang Dr. Faid yang dikenal sebagai seorang Tourismologist tersebut.

Bagi dunia akademik, kegiatan ini menjadi peluang berharga untuk memperkaya literatur tentang smart tourism dan manajemen hospitality. Hasil riset juga akan menjadi referensi dalam pengembangan kurikulum vokasi pariwisata agar semakin relevan dengan kebutuhan industri dan zaman.

Namun manfaatnya tidak berhenti di sana. Kolaborasi ini juga membuka pembelajaran lintas budaya bagi dosen, sekaligus mempererat persahabatan akademik antara Indonesia dan Korea Selatan. Semua itu sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan, terutama dalam mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Kerja sama ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang menjadi kolaborasi yang lebih luas di masa depan, termasuk pertukaran akademik, publikasi internasional, dan program pemberdayaan masyarakat. Melalui sinergi ilmu, teknologi, dan kemanusiaan, UB dan mitra Korea Selatan ingin menghadirkan wajah baru pariwisata yang lebih cerdas, inklusif, dan penuh keberlanjutan. (***)

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia