Solusiindonesia.com — Tim Universitas Islam Malang (Unisma) lakukan kunjungan ke kebun kacang macadamia terbesar di Indonesia, di Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang Senin, (19/05/2025). Kunjungan dilakukan dalam rangka untuk menganalisa potensi kebun dan potensi kerjasama pengembangan antara Unisma dan pengelola kebun dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan hilirisasi produk pertanian.
Tim Unisma terdiri dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian, dengan masing-masing tim berjumlah 10 dan 6 orang, termasuk pimpinan fakultas dan guru besar. Mereka diterima oleh Tim CEO Kebun Macadamia Java Indonesia, yang dipimpin oleh Antok Tamtomo (Pemilik Kebun), Agus Susanto (Direktur), dan M Khoirul Anwarudin serta Arief Faturrohman (Development Project Support Tim).
Selama kunjungan, tim fokus pada analisa situasional kebun dan potensi yang ada, termasuk tanaman keras kacang macadamia, tanaman holtikultura seperti brokoli, kubis, dan ketela cilembu, serta pembibitan dan pengolahan tanaman. Produk pertanian yang dihasilkan disiapkan untuk memasuki pasar ekspor dan mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam Kunjungan tersebut turut dibahas pengembangan produk hilirisasi kacang macadamia, seperti minyak macadamia dan produk olahan lainnya, yang dapat meningkatkan nilai tambah produk dan mendukung program ketahanan pangan. Selain itu, kerjasama ini juga dapat meningkatkan kemampuan komersialisasi produk pertanian dan kesinambungan kegiatan pertanian. Serta pengembangan produk pertanian holtikuktura dengan orientasi ekspor.
Untuk diketahui, bahwa produk kacang macadamia dapat menjadi salah satu sumber protein dan lemak sehat yang dapat mendukung program makan bergizi nasional. Sementara hasil tanaman holtikuktura yang dikembangkan bisa mengahsilkan sumber produk sayuran yang berkualitas bagus. Dengan demikian, kerjasama ini dapat memberikan manfaat ganda, baik dari sisi ketahanan pangan maupun kesehatan masyarakat.
Dekan Fakultas Peternakan, Dr. drh. Nurul Khumaidah, M.Kes, menyatakan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dan dosen tentang pengembangan kacang macadamia, pengenbangan tanaman holtikultura dan program ketahanan pangan.
“Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat,” terang Nurul.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang Dr. Ir. Anis Rosyidah, MP menambahkan bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas produksi kacang macadamia, dan produk tanaman holtikultura yang dikembangkan serta bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan pengelola kebun untuk meningkatkan kualitas produksi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT Java Macadamia Indonesia, Agus Susanto mengatakan berawal dari kebun yang dikelola baik Macadamia, holtikultura, maupun tanaman pangan (Ubi) Pasar eksport Taiwan dan Singapura menjadi pilot project yang nantinya akan kami tularkan kepada seluruh petani di Indonesia. Ia berharap, bahwa dukungan universitas Islam Malang (Unisma) dalam riset maupun link negara eksport, sangat membantu kami dalam peningkatan hasil produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas serta menambah jaringan pembeli luar negeri. Sehingga formula tersebut yang nantinya dapat dibuat plasma kepada petani yang ingin bergabung.
“Harapan saya pribadi sangat sederhana dan just one, lahirnya para petani-petani dan peternak-peternak yang profesional, handal dan sejahtera, bukan lagi jadi butuh tani atau tukang ngarit saja”, papar mbah Anto yang akrab dipanggil Antok Tamtomo ini.
Hasil kunjungan ini akan difollow-up melalui kerjasama yang bisa dikembangkan, termasuk penelitian bersama, pengabdian masyarakat, dan pengembangan produk hilirisasi kacang macadamia serta pengembangan tanaman sayur mayur.
Diharapkan kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas produksi kacang macadamia dan tanaman lainnya serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, serta mendukung program ketahanan pangan dan makan bergizi nasional.(*)