Solusiindonesia.com– Dalam pertandingan semifinal Piala Emas Concacaf 2025 yang diadakan di Levi’s Stadium, Santa Clara. Honduras harus menerima kenyataan pahit setelah kalah tipis 0-1 dari Timnas Meksiko. Pada Kamis (3/7/2025)
Walaupun mereka berjuang keras, gol tunggal yang dicetak oleh Raul Jimenez di awal babak kedua menjadi penyebab utama mereka tidak melangkah ke final. Pertandingan berlangsung dengan ketat, namun El Tri berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir.
Honduras menunjukkan semangat tinggi dengan memberikan tekanan sejak awal pertandingan dan hampir berhasil mencetak gol pertama. Namun, Timnas Meksiko dapat memanfaatkan peluang dengan lebih baik dan menunjukkan efisiensi dalam permainan mereka, sehingga berhasil mempertahankan keunggulan sampai peluit akhir berbunyi.
Pertandingan ini juga dipenuhi dengan momen menarik, salah satunya adalah kartu kuning yang diperoleh kiper senior Guillermo Ochoa meskipun ia tidak bermain di lapangan. Selain itu, terjadi momen kontroversial ketika Edson Alvarez mencetak gol kedua yang membuat suporter Meksiko bergembira. Namun, suasana tersebut seketika terhenti ketika VAR membatalkan gol tersebut karena alasan offside.
Dengan hasil ini, Honduras harus menghadapi kenyataan pahit sementara Meksiko melaju ke final untuk menantang rival berat mereka, Amerika Serikat, pada Senin (7/7/2025) di Houston.
Dengan intensitas tinggi, pertandingan diawali oleh Honduras yang langsung memberikan tekanan. Pada menit ke-7, Choco Lozano mendapatkan kesempatan emas setelah berhasil melewati pertahanan, namun sayangnya tembakannya hanya melenceng tipis dari gawang Meksiko. Momen itu menunjukkan bahwa Honduras siap untuk menyerang dan tidak hanya ingin bertahan dalam laga ini.
Pada menit ke-13, sebuah insiden mengejutkan terjadi ketika Guillermo Ochoa, yang berada di bangku cadangan, menerima kartu kuning dari wasit Juan Calderon akibat protes yang dianggap tidak pantas. Kejadian ini menambah dinamika dalam pertandingan yang sudah berlangsung sengit sejak awal. Mendekati akhir babak pertama, tim Meksiko terlihat meningkatkan intensitas serangan mereka.
Di menit ke-43, Marcel Ruiz memiliki kesempatan untuk mencetak gol, namun tembakannya kurang bertenaga dan dengan mudah ditangkap oleh kiper Honduras, Edrick Menjivar. Bahkan dua peluang tambahan yang didapat oleh Raul Jimenez dan Roberto Alvarado di masa injury time juga tidak berhasil mengubah kedudukan di papan skor.
Di awal babak kedua, Meksiko segera mempercepat tempo permainan mereka. Setelah memberikan tekanan terus-menerus, usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika Raul Jimenez mencetak gol di menit ke-50. Ia berhasil memanfaatkan bola pantul dengan sepakan mendatar yang mengarah ke sudut kiri bawah gawang, membuat Meksiko unggul 1-0.
Meksiko tidak memerlukan waktu lama untuk kembali memberikan ancaman. Edson Alvarez berhasil mencetak gol di menit ke-54 dengan memanfaatkan situasi kemelut di dalam kotak penalti. Suporter sempat merayakan dengan penuh euforia, namun kegembiraan tersebut sirna ketika VAR membatalkan gol itu akibat pelanggaran offside yang terjadi dalam prosesnya.
Di sisa pertandingan, Honduras berupaya untuk bangkit dengan memberikan tekanan pada pertahanan Meksiko. Untuk meningkatkan intensitas serangan, pelatih mereka melakukan beberapa pergantian pemain. Meskipun wasit menambahkan waktu hingga 10 menit, pertahanan Meksiko tetap disiplin dan berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir pertandingan.
Kemenangan ini membawa Meksiko kembali ke final Piala Emas, di mana mereka akan bersiap untuk menghadapi pertandingan klasik melawan Amerika Serikat. Pertemuan antara dua rival abadi ini dipastikan akan menjadi sorotan utama bagi penggemar sepak bola di kawasan Concacaf.
Susunan Pemain:
Meksiko: Malagon; Araujo, Vasquez, Montes, Chavez Garcia (Huerta 71′); Mora (Gimenez 77′), E. Alvarez, Ruiz (Lira 90+2′); Vega, Jimenez (O. Pineda 90+1′), Alvarado (Orozco 71′).
Pelatih: Aguirre.
Honduras: Menjivar; Crisanto, Maldonado, Martinez, Rosales; Flores (Rodriguez 89′), Arriaga; Ramirez, J. Alvarez (C. Pineda 84′), Quioto (Palma 71′); Lozano (Arboleda 71′).
Cek Berita Lainnya di 
