Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Olahraga

Fluminense Menang Dramatis, Kalahkan Al Hilal 2-1!

×

Fluminense Menang Dramatis, Kalahkan Al Hilal 2-1!

Sebarkan artikel ini
Fluminense berhasil menjaga keunggulan hingga peluit akhir, memastikan mereka melaju ke semifinal / Foto : Insrtagram

Solusiindonesia.com — Al Hilal mengalami kekalahan yang mengecewakan dalam perjalanan mereka di Piala Dunia Antarklub 2025 setelah dibungkam oleh Fluminense dengan skor 2-1. Pertandingan yang penuh drama ini berlangsung di Camping World Stadium, Orlando, dari Brasil berhasil meraih tiket semifinal. Pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025

Dalam pertandingan yang menegangkan, Al Hilal berjuang untuk bangkit setelah tertinggal. Setelah Martinelli berhasil membawa Fluminense unggul di babak pertama dengan tendangan spektakuler ke sudut atas gawang, tim Al Hilal tidak menyerah.

Di awal babak kedua, Leonardo menunjukkan ketajaman instingnya dengan mencetak gol penyama kedudukan dari kemelut di depan gawang setelah sepak pojok.

Momen krusial terjadi ketika Hercules, yang tampil gemilang, menjelma sebagai pahlawan bagi timnya. Gol yang ia cetak menjadi penentu kemenangan dan memastikan tim asuhan Renato Gaucho melaju ke babak semifinal.

Kemenangan yang diraih lawan Fluminense ini menegaskan ketangguhan tim tersebut di turnamen, serta membuka jalan bagi mereka untuk bersiap menghadapi pemenang pertandingan antara Palmeiras dan Chelsea.

Pertandingan dimulai dengan momen hening selama satu menit sebagai penghormatan untuk Diogo Jota dan Andre Silva, yang telah meninggal dunia dua hari sebelumnya. Dalam sepuluh menit awal, kedua tim menunjukkan permainan yang hati-hati, seolah merasakan dampak dari kehilangan tersebut.

Fluminense berupaya menekan dengan strategi umpan-umpan pendek yang terstruktur. Sementara itu, Al Hilal melakukan serangan balik dengan memanfaatkan lebar lapangan, terutama melalui permainan sayap yang penuh ancaman.

Peluang pertama dalam pertandingan muncul pada menit ke-19, saat Fuentes mengirimkan umpan yang baik kepada Nonato. Namun, meskipun upaya gelandang tersebut menjanjikan, tendangannya meleset dari target dan tidak membahayakan gawang Al Hilal.

Fluminense menghadapi tekanan dari Al Hilal melalui kombinasi serangan yang dilakukan oleh Milinkovic-Savic dan Al Dawsari. Kedua pemain ini menunjukkan sikap agresif dalam upaya menemukan celah di pertahanan Fluminense, membuat situasi menjadi sulit bagi tim bertahan tersebut.

Pertandingan terpaksa dihentikan sementara untuk cooling break ketika suhu mencapai 28 derajat Celsius. Setelah jeda, intensitas permainan meningkat, ditandai dengan beberapa pelanggaran keras dari kedua tim. Lodi dan Fuentes mendapatkan kartu kuning, yang membuat mereka berisiko tidak bisa bermain di semifinal jika tim mereka berhasil melanjutkan perjuangan.

Di sisi lain, Koulibaly menciptakan peluang emas melalui sundulan, namun upayanya berhasil diantisipasi oleh kiper Fabio.

Akhirnya, tim lawan berhasil menerobos kekuatan pertahanan dengan Fluminense memecah kebuntuan di menit ke-40 berkat aksi individual dari Martinelli. Dia dengan cerdas memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan melengkung yang masuk ke sudut atas gawang.

Beberapa menit setelah itu, Al Hilal mendapatkan peluang untuk menyamakan kedudukan ketika wasit memberikan penalti setelah Leonardo dijatuhkan oleh Xavier. Namun, keputusan penalti itu dibatalkan setelah tinjauan VAR yang menunjukkan bahwa sebenarnya tidak terjadi pelanggaran.

Pelatih Renato Gaucho mengambil tindakan cepat dengan melakukan pergantian pemain di awal babak kedua, memasukkan Hercules untuk menggantikan Martinelli. Tindakan ini kemudian terbukti krusial, menjadi faktor penentu keberhasilan Fluminense meraih kemenangan di pertandingan tersebut.

Sebelum Fluminense mampu menambah keunggulan, Al Hilal justru berhasil menyamakan kedudukan lebih dahulu di menit ke-51. Sundulan Koulibaly dari sepak pojok yang diambil oleh Neves mengarah kepada Leonardo, yang tanpa kesulitan memasukkan bola dari jarak dekat.

Setelah skor imbang 1-1, kedua tim saling menekan satu sama lain. Al Hilal hampir saja beroleh keunggulan saat Cano kehilangan bola, memberikan ruang bagi Milinkovic-Savic, tetapi tendangannya berhasil ditepis oleh Fabio.

Sementara itu, Bono mempertontonkan kemampuannya dengan melakukan penyelamatan luar biasa saat berhadapan langsung dengan Cano dalam situasi satu lawan satu. Kedua kiper menunjukkan performa yang signifikan dalam melindungi gawang tim mereka masing-masing.

Fluminense kemudian mengambil langkah strategis dengan mengganti Nonato dan Cano dengan Lima serta Everaldo untuk meningkatkan daya serang mereka. Pergantian ini langsung memberikan dampak positif terhadap dinamika pertandingan.

Pada menit ke-70, Hercules menunjukkan semangat juang yang tinggi di dalam kotak penalti Fluminense, tidak menyerah meskipun tembakan pertamanya diblok. Ia berhasil menguasai kembali bola dan mencetak gol ke pojok bawah gawang, membawa timnya unggul dengan skor 2-1. Sisa pertandingan berlangsung dalam suasana yang tegang dan penuh tekanan.

Untuk mengejar ketertinggalan, Al Hilal melakukan beberapa pergantian dengan memasukkan pemain ofensif seperti Aljuwayr dan Hamdallah guna mencari gol penyama kedudukan.

Fluminense merespon ancaman tersebut dengan melakukan pergantian defensif, termasuk memasukkan Guga dan Santos untuk memperkokoh lini belakang. Di sisi lain, beberapa peluang juga muncul, seperti tembakan dari Koulibaly dan penetrasi yang dilakukan oleh Milinkovic-Savic, tetapi semua usaha itu tidak berhasil menghasilkan gol.

Dengan waktu tambahan yang diberikan wasit hingga sembilan menit, pertandingan menjadi semakin dramatis. Al Hilal menekan habis-habisan pertahanan Fluminense melalui serangan bertubi-tubi dan sejumlah sepak pojok. Namun, Fabio menunjukkan ketangguhannya di bawah mistar gawang, berhasil menggagalkan berbagai peluang yang dihadapi dalam momen-momen krusial. Fluminense berhasil menjaga keunggulan hingga peluit akhir, memastikan mereka melaju ke semifinal.

Mari kita tinjau susunan pemain ini dari sudut pandang pelatih masing-masing tim.

Dari sisi pelatih Fluminense, mereka memiliki formasi yang mengandalkan kekuatan di lini tengah dengan kombinasi serba bisa dari Xavier, Nonato, Bernal, Martinelli, dan Fuentes. Pemain depan Arias dan Cano menjadi tumpuan utama untuk mencetak gol. Dengan Fabio di bawah mistar, pertahanan diharapkan dapat tampil baik untuk menjaga gawang tetap aman.

Sementara pelatih Al Hilal melihat susunan pemainnya sebagai kombinasi kekuatan fisik dan kreativitas. Dengan Bono di posisi kiper, dukungan empat bek—Cancelo, Koulibaly, Neves, dan Lodi—memberikan kestabilan defensif. Di jantung tim, Milinkovic-Savic menjadi pengatur serangan bersama rekan-rekannya, sementara Malcom dan Al Dawsari diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang tercipta untuk mencetak gol.

slide 1
selaras 1 Muharam
1 Muharam
Image Slide 1
Image Slide 2
selaras 1 Muharam
1 Muharam