Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Peristiwa

Terjatuh di Jalur Puncak Gunung Rinjani, Jasad Warga Negara Asing Brasil Telah di Temukan

×

Terjatuh di Jalur Puncak Gunung Rinjani, Jasad Warga Negara Asing Brasil Telah di Temukan

Sebarkan artikel ini
Tim SAR gabungan berusaha menjangkau lokasi di dekat Danau Segara Anak, khususnya di sekitar Cemara Nunggal / foto: Facebook Didi Suryadi

Solusiindonesia.com —Sebuah kejadian tragis terjadi di jalur puncak Gunung Rinjani, di mana Juliana Marins, seorang wisatawan asal Brasil berusia 26 tahun, ditemukan meninggal dunia. Tim SAR gabungan berusaha menjangkau lokasi di dekat Danau Segara Anak, khususnya di sekitar Cemara Nunggal.

Upaya evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Basaranas, Unit SAR Lombok Timur, Brimob, Polisi Hutan, EMHC, Lorax, para porter, serta Rinjani Squad, dengan total 48 personel yang dikerahkan dalam operasi ini.

Menurut kronologi yang ada, helikopter bantuan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) digunakan untuk mendukung proses evakuasi tersebut pada siang hari Selasa (24/6/2025),

Proses evakuasi menghadapi tantangan besar akibat cuaca yang buruk dan kabut tebal, sehingga penggunaan helikopter menjadi terhambat. Dalam upaya untuk menyelesaikan misi tersebut, tim kemudian kembali ke metode awal, yaitu dengan teknik vertical lifting. Berkat usaha yang gigih, korban akhirnya berhasil dijangkau pada Selasa (24/6/2025) sekitar pukul 18.00 WITA, di sebuah lereng yang memiliki kedalaman mencapai 600 meter.

Dengan hari mulai gelap dan tantangan medan yang dihadapi, tim yang dipimpin oleh Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengambil langkah strategis untuk mendirikan flying camp (berkemah di lokasi) di sekitar area di mana korban ditemukan.

Sementara itu, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), menjelaskan bahwa setelah pemeriksaan dilakukan, keadaan Juliana dipastikan buruk. “Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan,” ungkap Syafi’i.

Setelah tim evakuasi berhasil menemukan korban, mereka segera mempersiapkan sistem untuk melakukan evakuasi. Sayangnya, kondisi cuaca yang buruk dan jarak pandang yang terbatas memaksa mereka untuk menunda proses evakuasi hingga Rabu (25/6/2025).

Dalam penjelasannya, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i menyatakan, “Korban akan diangkat ke atas, dan dari lokasi terakhir yang diketahui (Last Known Position), korban akan dibawa melalui rute pendakian menuju posko Sembalun.”

Setelah proses evakuasi dari Sembalun, Juliana direncanakan akan diterbangkan menggunakan helikopter menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Langkah ini diambil agar dia dapat menerima perawatan medis yang lebih intensif dan segera.

slide 1
selaras 1 Muharam
1 Muharam
Image Slide 1
Image Slide 2
selaras 1 Muharam
1 Muharam