Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Daerah

Yatim Mandiri Gresik Gelar Wisuda Program BISA bagi 30 Peserta di Sukomulyo

×

Yatim Mandiri Gresik Gelar Wisuda Program BISA bagi 30 Peserta di Sukomulyo

Sebarkan artikel ini
Wisuda Program BISA bagi 30 Peserta di Sukomulyo / foto: istimewa

Solusiindonesia.com — Yatim Mandiri Gresik bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menggelar penutupan sekaligus wisuda Program BISA (Bunda Mandiri Sejahtera) pada Selasa (28/10/2025) di Balai Desa Sukomulyo.

Sebanyak 30 peserta dinyatakan resmi menyelesaikan pendampingan program pemberdayaan ekonomi yang telah berlangsung selama dua tahun, sejak November 2023 hingga Oktober 2025.

Program BISA merupakan inisiatif pemberdayaan keluarga yang berfokus pada peningkatan kemandirian ekonomi perempuan, khususnya bunda yatim, dhuafa, dan kaum ibu yang membutuhkan penguatan ekonomi keluarga.

Selama dua tahun pendampingan, peserta dibagi dalam dua kluster usaha, yakni kluster makanan dan minuman serta kluster kerajinan tangan.

Acara wisuda turut dihadiri Kepala Desa Sukomulyo H. Subiyanto, Kepala Cabang Yatim Mandiri Gresik H. Mustain, S.Pi, dan perwakilan KUA Manyar melalui Penyuluh Agama Azharur Rofiqi.

Kehadiran para pihak ini menandai eratnya sinergi antara lembaga sosial, pemerintah desa, dan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sukomulyo menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program BISA yang telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan di wilayahnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program “Sekolah Perempuan” yang dijalankan oleh Pemerintah Desa Sukomulyo sebagai wadah pembelajaran dan pemberdayaan kaum ibu di tingkat desa.

Sinergi antara kedua program ini diharapkan mampu memperkuat peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sementara itu, Kepala Cabang Yatim Mandiri Gresik menegaskan bahwa program ini menjadi wujud komitmen lembaga dalam menguatkan kapasitas ekonomi keluarga melalui pembinaan usaha produktif.

Kolaborasi dengan Pemerintah Desa Sukomulyo menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat berjalan lebih efektif melalui pendekatan lokal yang melibatkan unsur desa.

Rangkaian acara berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan. Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata antar lembaga sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin selama program.

Momen haru terjadi saat salah satu peserta membacakan puisi yang menggambarkan perjalanan, perjuangan, serta kebersamaan selama dua tahun pendampingan, diiringi gumam lagu “Syukur” oleh peserta lainnya.

Suasana menjadi hangat dan emosional, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh tamu undangan.

Acara kemudian berlanjut dengan fashion show karya batik shibori hasil pelatihan keterampilan peserta. Penampilan tersebut menjadi bukti konkret bahwa pelatihan yang dijalankan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi benar-benar melahirkan produk bernilai ekonomi dan berdaya jual.

Selama proses pendampingan, peserta mendapat bimbingan langsung dari Amik Training Center, yang diwakili oleh Rr. Henny Eka Ferdian HP (Founder) dan Hans Mahaputra Yudha Wijaya (Co-Founder). Keduanya berperan dalam memberikan pelatihan seputar pengembangan usaha, kreativitas produk, serta peningkatan kepercayaan diri peserta untuk berwirausaha mandiri.

Kolaborasi ini menjadi faktor penting dalam keberhasilan program yang menekankan aspek kemandirian dan pemberdayaan berkelanjutan.

Sebagai bentuk apresiasi, sertifikat penyelesaian program diserahkan oleh Kepala Cabang Yatim Mandiri Gresik kepada peserta. Setelah prosesi tersebut, para tamu undangan diajak mengunjungi meja display produk UMKM binaan, yang menampilkan beragam hasil karya, antara lain nasi tumpeng, donat, kue basah, minuman rempah (beras kencur, kunyit asam), kerupuk lele, keripik pisang, keripik tempe, serta sate ayam.

Menariknya, produk sate ayam tersebut lahir dari ide salah satu peserta yang sebelumnya belum memiliki usaha. Melalui sesi konsultasi dan pendampingan bersama Amik, peserta tersebut akhirnya mampu mengembangkan resep keluarga turun-temurun menjadi produk kuliner khas dengan cita rasa yang disukai banyak konsumen.

Kini, ia telah memproduksi dan menjual sate ayam tersebut secara rutin. Kisah ini menjadi contoh nyata keberhasilan program dalam membangun kepercayaan diri dan membuka peluang ekonomi baru bagi peserta.

Kegiatan diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan ramah tamah antara peserta, pendamping, pemerintah desa, dan pihak Yatim Mandiri.

Meski program telah resmi berakhir, harapannya jalinan silaturahmi antara para peserta, Pemerintah Desa Sukomulyo, dan Yatim Mandiri Gresik akan terus terjaga melalui komunikasi aktif serta kegiatan yang mendukung keberlanjutan Sekolah Perempuan dan penguatan ekonomi keluarga di desa.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia