Internasional

Dua WNI Ditahan di Los Angeles Imbas Kebijakan Imigrasi Trump

×

Dua WNI Ditahan di Los Angeles Imbas Kebijakan Imigrasi Trump

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi kerusuhan di Los Angeles / foto: antaranews

Solusiindonesia.com — Situasi di Los Angeles, Amerika Serikat, tengah dalam kerusuhan karena protes terhadap kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump. Kementrian Luar Negeri mengungkap ada dua warga negara Indonesia (WNI) ditahan di Los Angeles dikarenakan kebijakan tersebut.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles telah menerima informasi bahwa terdapat 2 Warga Indonesia yang ditahan dalam oprasi tersebut kata Yudha Nugraha, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, saat dihubungi, Selasa (10/6/2025).

Kedua WNI yang ditahan ialah perempuan berinisial ESS (53) dan pria berinisial CT (48). Mereka ditangkap atas masalah perizinan tinggal dan riwayat kriminal.

ESS ditangkap karena berstatus ilegal dan CT ditangkap karena memiliki catatan pelanggaran narkotika dan illegal entry. KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI tersebut,” ujar Yudha.

Yudha mengatakan pemerintahan Indonesia juga terus memberikan perhatian terhadap situasi di Los Angeles saat ini. Pemerintah Indonesia meminta WNI yang tinggal di AS untuk menghindari tempat keramaian

Seperti diketahui, aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terjadi di Los Angeles. Trump mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi ini.

Dilansir dari media AFP, Gedung Putih menyebut ini sebagai langkah untuk meredakan “pelanggaran hukum,” setelah protes yang terkadang disertai kekerasan meletus atas penggerebekan penegakan hukum imigrasi. Pasukan ini dikerahkan pada Sabtu (07/06/2025).

“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke AS, agar memastikan penggunaan visa yang valid dan sesuai peruntukannya serta mengantisipasi pemeriksaan imigrasi yang lebih ketat saat ketibaan di bandara di AS,” tutur Yudha

slide 1
Image Slide 2
Image Slide 1