Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Internasional

Trump Umumkan Perdamaian: Israel dan Hamas Setujui Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera

×

Trump Umumkan Perdamaian: Israel dan Hamas Setujui Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera

Sebarkan artikel ini
Presiden Amerika Serikat, Donald trump / foto: instagram

Solusiindonesia.com — Israel dan hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan membebaskan sejumlah Sandera dan tahanan. pada Rabu (8/10/2025)

Kesepakatan ini merupakan usulan pemerintahan Trump dan menjadi salah satu terobosan terbesar dalam beberapa bulan terakhir dalam perang yang telah berlangsung selama 2 tahun.

“Ini berarti SEMUA Sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju Perdamaian yang Kuat, Bertahan Lama, dan Abadi,” tulis Presiden Donald Trump di media sosial saat mengumumkan perjanjian tersebut.

“Semua Pihak akan diperlakukan secara adil!”

Mengutip dari AP News, baik Israel maupun Hamas mengonfirmasi garis besar kesepakatan ini. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamas akan membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup dalam beberapa hari ke depan, sementara militer Israel akan mulai menarik diri dari sebagian besar wilayah Gaza.

Meski masih ada sejumlah isu krusial yang belum sepenuhnya disepakati termasuk soal pelucutan senjata Hamas dan siapa yang akan memerintah Gaza kesepakatan ini menandai langkah paling signifikan menuju akhir perang dalam beberapa bulan terakhir.

Konflik yang dimulai pada 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, dan memicu ketegangan lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Pemerintahan Trump telah mengajukan rencana perdamaian sejak bulan lalu, yang diharapkan menjadi landasan bagi berakhirnya perang secara permanen dan terwujudnya stabilitas jangka panjang. Pembicaraan intensif digelar di Mesir sejak awal pekan, dan terobosan tercapai di hari ketiga negosiasi.

“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka semua pulang,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di media sosial sesaat setelah Trump mengumumkan kesepakatan tahap pertama rencananya. Netanyahu juga menyatakan akan menggelar pertemuan kabinet pada Kamis untuk menyetujui perjanjian tersebut.

Meski demikian, masih belum jelas sejauh mana kemajuan dicapai terkait isu paling sensitif dalam rencana itu, terutama mengenai pelucutan senjata Hamas tuntutan yang sejauh ini selalu ditolak oleh kelompok tersebut.

Hamas menyerukan kepada Trump dan para mediator agar memastikan Israel melaksanakan kesepakatan “tanpa penolakan atau penundaan.”

Mereka menekankan bahwa perjanjian itu mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan dengan sandera.

Hamas juga menegaskan tidak akan membebaskan sandera tanpa jaminan gencatan senjata yang langgeng dan penghentian permanen pertempuran setelah pembebasan tersebut.

Rencana Trump mencakup gencatan senjata segera dan pembebasan 48 sandera yang ditahan Hamas dalam serangan dua tahun lalu, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 251 orang diculik. Sekitar 20 sandera diyakini masih hidup hingga kini.

Rencana itu juga mengusulkan agar Hamas menyerahkan kendali Gaza kepada sekelompok teknokrat nonpartisan yang akan diawasi oleh badan internasional yang dipimpin oleh Trump bersama mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Selain itu, Israel akan diwajibkan membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk sekitar 250 orang yang dijatuhi hukuman seumur hidup atas serangan mematikan terhadap warga Israel.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia