Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Malang Raya

Plaosan Timur Jadoel Dadi Wangi, Dorong Pengunjung Bernostalgia Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal

×

Plaosan Timur Jadoel Dadi Wangi, Dorong Pengunjung Bernostalgia Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini
Salah satu pementasan campursari bagian dari kegiatan Plaosan Timur Jadel Dadi Wangi 2025/foto: solusiindonesia.com

Solusiindonesia.com — Suasana jaman dulu atau jaduel terlihat di sepanjang jalan Plaosan timur, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Belimbing Kota Malang. Sederet pedagang dengan stannya yang bernuansa kembali ke masa lampau, mengajak para pengunjung untuk bernostalgia dengan suasana 80an.

Sederat stan kuliner masa lalu, kegiatan dan berbagai tampilan bertema lawas menjadi tontonan menarik untuk menikmati suasana Jaman Dulu atau Jadul. Pengunjung diajak kembali mengenang masa-masa lalu yang mungkin sebagian generasi Z banyak yang sudah tidak mengenalnya.

Acara yang bertema ” Plaosan Timur Jadoel Dadi Wangi” ini adalah sebuah pagelaran yang diinisiasi warga Plaosan Timur Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Belimbing, Kota Malang sebagai sebuah edukasi bagi para pemuda untuk mengenal budaya dan kearifan lokal masa lampau sekaligus melestarikan kembali peninggalan leluhur.

Acara digelar di sepanjang jalan Plaosan Timur, Kelurahan Purwodadi, kecamatan Blimbing Kota Malang pada Hari Jumat hingga Minggu (20-22/06/2025).

Juari Ketua panitia acara mengatakan, bahwa kegiatan ini selain untuk memfasilitasi para pelaku UMKM, juga merupakan ajang edukasi bagi masyarakat, khususnya para pemuda terkait budaya dan makanan tradisional yang mulai terkikis oleh zaman

“Selain untuk menyatukan warga, kegiatan ini adalah sarana bagi para UMKM dan warga untuk bisa menambah penghasilan,” terang Juari.

Lebih lanjut Juari mengatakan, bahwa saat ini banyak generasi yang sudah mulai tidak mengenal budaya, beragam makanan tradisional yang pada dasarnya Indonesia, khususnya di Kota Malang yang sangat kaya akan ragamnya.

“Melestarikan budaya, menanamkan bakat dan minat putra-putri kita, terutama anak-anak dengan usia dini, untuk bisa menjadi paling tidak meneruskan kebudayaan yang ada di Indonesia,” terang Juari.

“Yang ketiga, yaitu saya edukasi kepada putra-putri kita yang usia dini, yang selama ini kurang mengenal akan makanan-makanan khas Jawa atau makanan-makanan jaman dulu,” imbuh Juari.

Lebih lanjut Juari mengatakan, bahwa pagelaran “Plaosan Timur Jadoel Dadiwangi” melibatkan gabungan kepanitiaan dari beberapa RW yang ada di Kelurahan Purwodadi, yakni RW 2, 9, 12 dan RW 14.

” Semoga acara ini bisa menjadi jalan untuk menjaga kekompakan warga, menjadi ajang pelestarian budaya, dan tentu bermanfaat secara ekonomi khususnya bagi warga Plaosan Timur,” pungkas Juari.

Sementara itu, Yuyun salah satu warga dan pelaku UMKM yang gelar dagangannya pada salah salah stan yang disiapkan panitia merasa senang dan sangat menyambut baik dengan kegiatan ini.

“Ini adalah yang ke-3, sebagai warga dan pelaku UMKM, tentu ini sangat membantu warga untuk bisa berpenghasilan lebih,” ungkap,” ungkap Yuyun

Yuyun berharap, kegiatan ini agar terus menjadi even tahunan sebagai upaya menjaga tradisi dan pelestarian budaya khususnya di Plaosan Timur.

Sebagai informasi, bahwa pagelaran “Plaosan Timur Jadoel Dadi Wangi” puncaknya akan ditutup kegiatan Jalan sehat warga dengan balutan busana Jaman dulu pada hari Minggu, (22/06/2025).

slide 1
selaras 1 Muharam
1 Muharam
Image Slide 1
Image Slide 2
selaras 1 Muharam
1 Muharam