Solusiindonesia.com — Kisruh sengit antar tetangga antara Dosen Teologi, Tasawwuf dan Filsafat Pasca Sarjana UIN Malang Imam Muslimin alias Yai Mim dengan pemilik rental mobil Nurul Sahara menjadi perhatian publik.
Dalam podcast channel Uya Kuya TV, Yai Mim dengan penuh emosional meluapkan tangisannya karena merasa telah difitnah melakukan Asusila oleh Sahara.
Menurut Yai Mim, ia sebagai seorang dosen merasa terhina karena tuduhan keji yang berdampak pada ketidak percayaan mahasiswanya untuk mengikuti pelajaran di kelasnya.
“Saya ini penghafal Qur’an, saya di tuduh Cabul. Saya dikatakan di depan mahasiswa saya, kok mau-maunya kalian diajar oleh Yai Mim Dosen Cabul”, ungkap Yai Mim dengan wajah berlinangan air mata
Dengan kejadian itu berdampak pada ketidak percayaan orang tua mahasiswa dalam mengikuti kelas yang saya asuh di kampus UIN Malang
“Dampaknya adalah saya datang ke kelas tak ada satupun mahasiswa yang hadir, ternyata semua dihubungi oleh orang tua mereka jangan mau diajar oleh Yai Mim Dosen Cabul”, cerita Yai Mim.
Lebih lanjut Yai Mim mengatakan, bahwa dirinya adalah seorang ulama yang menjadi panutan umat. Ia adalah penghafal Al-Quran dengan ribuan santri di Nusantara.
Dengan penuh haru dan tangisan seorang laki-laki yang merasa dihinakan, Yai Mim sampaikan kesedihan mendalam dampak yang akan didapatkan jika tuduhan itu dipercaya begitu saja oleh pendengarnya
“Astagfirullah, Subhanallah, Saya punya santri ribuan dari Aceh sampe Papua, bagaimana perasaan mereka kalau Kyainya cabul coba?”, ucap Yai Mim
Sementara itu, Inez Istri Yai Mim yang setia mendampingisuaminya itu menyampaikan, bahwa ada video pribadi dirinya bersama Yai Mim yang sengaja diduga disebarkan oleh pihak Sahara.
Inez menegaskan, bahwa dirinya bersama Yai Min akan membawa Maslah ini ke ranah Hukum dan tidak akan memberikan toleran atas perbuatan yang mencoreng nama baiknya itu
” Saya mendengar dari santri Yai Mim, video pribadi kami disebar di Group WAG, kami mohon hentikan mba Sahara atau siapapun atau teman-teman Mba Sahara tolong hentikan. Kalau kami berhasil menemukan aspek hukumnya, maka percayalah Kyai MIM ini kesabarannya ada batasnya”, pungkas Inez
