Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Malang Raya

Dugaan Korupsi BLUD Kabupaten Mojokerto, Dekan FEB UNIDHA Malang Taufiq Noor Rokhman Buka Suara

×

Dugaan Korupsi BLUD Kabupaten Mojokerto, Dekan FEB UNIDHA Malang Taufiq Noor Rokhman Buka Suara

Sebarkan artikel ini
Dekan FEB UNIDHA Noor Rokhman/Istimewa

Solusiindonesia.com — Dekan FEB Wisnuwardhana (UNIDHA) Malang Taufiq Noor Rokhman akhirnya buka suara terkait namanya tercatut dalam lingkaran kasus dugaan korupsi penyalahgunaan Dana BLUD Kabupaten Mojokerto yang merugikan keuangan negara 5 Miliar.

Taufiq kepada solusiindonesia.com menyampaikan, bahwa pihaknya sengaja tidak memberitahukan terkait kasus ini kepada institusi yang ia bekerja saat ini, menurutnya karena memang ini adalah ranah urusan pribadi, dan tidak ada hubungannya dengan Wisnuwardhana. Bahkan ia juga mengaku bahwa surat pemanggilan pemeriksaan dari jaksa semuanya masuk ke Universitas Brawijaya.

“Baik di BAP 1 maupun 2, di sidang jaksa maupun hakim tidak pernah menyebut saya sebagai Dekan Wisnuwardhana”, terang Taufiq Rabu, (12/10/2025).

Lebih lanjut Taufiq menjelaskan, bahwa dirinya tidak mengenal sosok Yuki Firmanto dosen FEB UB yang saat ini menjadi tersangka dugaan korupsi yang merugikan negara miliaran rupiah tersebut.

Ia menceritakan kronologi hingga namanya tercatut dalam lingkaran uang haram yang menyeret nama petinggi FEB UB.

“Pada saat MM atau Program Study Magister Manajemen) mau akreditasi, otomatis harus menyelesaikan Data-data akreditasi, namanya Borang. Jadi kami itu tidak hanya kerjasama dengan pusat kajian, banyak kerjasama dengan UMKM, UM, Brawijaya. Lha karena di sini ada MoU dengan UB, akhirnya kami kerja sama. Pak dekan sendiri menyatakan bahwa Pusat Kajian itu adalah tempat pengabdian. Namun di satu sisi, Borang sekarang tuntutannya pada outcome, karena kami ada MoA dengan pak Bambang Hariadi, maka terjalinlah kerjasama pengabdian murni,” ungkap Taufiq.

Sementara Ratnawati yang turut tercatut namanya dalam kasus dugaan korupsi dengan tersangka Yuki Firmanto menambahkan, bahwa pihaknya masuk dalam lingkaran proyek ini semata-mata karena diajak oleh Novi Tresnawati yang menurut Ratnawati adalah tim Yuki Firmanto.

“Tim Yuki menghubungi saya, “Bu Ratna mau jadi tim ahli”, terang Ratnawati.

Terkait MoA dengan PKPAB FEB, Ratna mengaku hanya fokus pada publikasi hasil penelitian dan riset.

Solusiiindonesia.com mencoba menghubungi Novi Tresnawati, yang dalam penelusuran tim redaksi ia adalah dosen di FEB Universitas Negeri Malang.

Dengan data yang kami dapat, akhirnya redaksi solusiindonesia.com mendatangi FEB Universitas Negeri Malang, namun tidak bertemu.

Melalui jaringan WhatsApp, Novi Tresnawati belum berkenan bertemu dengan alasan sibuk. (*)

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia