Solusiindonesia.com— Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato di hadapan publik pada Rabu, 11 Juni 2025, di mana Prabowo mengutip prediksi dari sejumlah lembaga ekonomi global yang menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam peta kekuatan ekonomi dunia di masa depan.
“Kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita juga salah satu yang tertinggi di dunia,” ujar Presiden Prabowo. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Beberapa lembaga riset internasional telah memproyeksikan masa depan yang cerah bagi Indonesia. PricewaterhouseCoopers (PwC), dalam laporan “The World in 2050”, memprediksi bahwa Indonesia akan menduduki posisi keempat sebagai ekonomi terbesar di dunia, berdasarkan Produk Domestik Bruto (GDP) dengan Purchasing Power Parity (PPP), mengungguli Jepang dan Jerman.
Sementara itu, Goldman Sachs, melalui laporan “Path to 2075” yang dirilis pada tahun 2023, juga mencantumkan Indonesia dalam daftar lima besar ekonomi global pada 2050, bersanding dengan China, Amerika Serikat, India, dan Jerman.
Visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi dengan GDP mencapai US25.000 hingga US$29.000.
Selain itu, Presiden Prabowo menyoroti peran generasi muda sebagai pemimpin masa depan, terutama menjelang tahun 2045, yang akan menandai satu abad kemerdekaan Indonesia. “Generasi yang saat ini berusia 25 hingga 30 tahun akan menjadi pemimpin Republik ini, dan di sanalah kita bisa berharap untuk keluar dari kemiskinan untuk seluruh rakyat kita,” ungkapnya.
Dengan optimisme yang tinggi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dapat memberantas kemiskinan lebih cepat. “Saya yakin, setelah mempelajari angka-angka, kita bisa menghilangkan kemiskinan di Republik Indonesia jauh sebelum tahun 2045. Ini adalah keyakinan dan tekad saya,” tambahnya.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat kemiskinan Indonesia pada Maret 2024 berada di angka 9,03%, turun dari 9,36% pada tahun sebelumnya. Jika tren penurunan ini terus berlanjut, disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%, target ambisius tersebut dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Catatan Redaksi:
Prediksi ekonomi bersifat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti stabilitas politik, investasi, teknologi, dan tata kelola sumber daya alam. Dengan fondasi demografi yang produktif dan cadangan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang nyata untuk menjadi kekuatan ekonomi global.