Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Daerah

Kematian Timothy Mahasiswa UNUD Picu Gelombang Seruan Nasional Stop Bullying

×

Kematian Timothy Mahasiswa UNUD Picu Gelombang Seruan Nasional Stop Bullying

Sebarkan artikel ini

Solusiindonesia.com — Kampus Universitas Udayana (Unud) di Bali diguncang kabar duka. Seorang mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi Timothy Anugerah Saputra ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025) setelah diduga melompat dari lantai empat Gedung FISIP.

Kasus ini menjadi viral di media sosial karena muncul dugaan perundungan (bullying) yang dialaminya dari sesama mahasiswa.

Timothy dikenal sebagai pribadi ramah, santun, dan aktif dalam diskusi perkuliahan. Namun, di balik sikapnya yang tenang, ia disebut kerap menjadi sasaran ejekan di grup percakapan.

Enam Mahasiswa Unud Diberhentikan dari organisasi, dan mendapat sanksi akademik

Tangkapan layar yang beredar memperlihatkan adanya komentar sinis terhadap kepergiannya, yang memicu kemarahan publik.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, enam mahasiswa yang terlibat dalam percakapan tidak empati itu diberhentikan tidak dengan hormat dari organisasi kemahasiswaan.

Empat di antaranya merupakan pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud, yakni Vito Simanungkalit, Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Maria Victoria Viyata Mayos, dan Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana. Sementara dua lainnya adalah Leonardo Jonathan Handika Putra dari BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan, serta Putu Ryan Abel Perdana Tirta dari DPM FISIP.

“Kami menyadari bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk perilaku amoral yang menyinggung, merendahkan, dan menambah luka bagi keluarga serta kolega korban yang sedang menghadapi masa duka,” demikian isi pernyataan sikap Himapol FISIP Unud yang disampaikan pada Jumat (17/10/2025).

Selain pemecatan dari organisasi, pihak fakultas juga menjatuhkan sanksi akademik. Keenam mahasiswa tersebut diberi nilai D pada seluruh mata kuliah semester berjalan. Mereka juga diwajibkan membuat surat pernyataan tertulis.

“Membuat surat pernyataan, mengakui itu. Karena buktinya terlalu otentik ada screenshot-nya. Untuk memperbaiki situasi,” ujar Wakil Dekan FISIP Unud, I Made Anom Wiranata.

Rektor Unud, I Ketut Sudarsana, menyampaikan duka mendalam atas kematian Timothy dan menegaskan pihak kampus tidak akan mentolerir perundungan.

“Universitas akan menindak tegas setiap pelanggaran yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan kehormatan akademik,” tegasnya. Pihak kampus juga akan melibatkan Satgas PPKS untuk penyelidikan lebih lanjut.

Gelombang Seruan Anti Bullying

Tragedi ini menggugah kesadaran publik akan bahaya perundungan di lingkungan pendidikan. Bullying bukan sekadar candaan, melainkan luka serius yang dapat menghancurkan kepercayaan diri dan kesehatan mental seseorang.

Lingkungan kampus seharusnya menjadi ruang aman untuk belajar dan bertumbuh, bukan arena ejekan yang melukai.

Menghentikan bullying bukan hanya tugas pihak kampus, tetapi tanggung jawab semua pihak. Dimulai dari tidak ikut menertawakan, tidak menyebarkan ejekan, dan berani bersuara ketika melihat ketidakadilan. Setiap kata memiliki dampak, dan setiap tindakan punya konsekuensi. Stop bullying — sekarang, bukan nanti.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia