Solusiindonesia.com — Universitas Wisnuwardana atau UNIDHA menjadi sorotan setelah nama dosennya disebut tercatut dalam dugaan korupsi BLUD Kabupaten Mojokerto yang merugikan keuangan negara miliaran rupiah.
Sebelumnya diberitakan, Dekan FEB Wisnuwardhana Malang Taufiq Noor Rokhman disebut dalam fakta persidangan terdakwa Yuli Firmanto dosen FEB UB pada kasus dugaan korupsi BLUD Kabupaten
Kubangan dana jahat ini menyeret nama-nama besar di FEB UB dan dihadirkan di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Topikor) Surabaya, pada Rabu (10/9/2025). Diantaranya adalah Dekan Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak, Ketua Pusat Kajian dan Pengembangan Akutansi dan Bisnis (PKPAB) UB, Dr. Drs. Bambang Hariadi, M.Ec., Ak, bendahara PKPAB UB Laila Fitriyah LH.,SE.,MSA, beserta anggotanya Dr. Mohamad Khoiru Rusydi, S.E., M.Ak., Ak, Prof. Dr. Aulia Fuad Rahman, S.E., M.Si, Ak, dan bagian hukum Haru Permadi S.H., M.H.
Namun selain Dosen FEB UB, ada nama dosen kampus lain yakni Dr. Ratnawati, SE, MM, Novi Trisnawati, S.E., MSA, M. Taufiq Noor Rokhman, mantan mahasiswa UB Nurus Shobah, Nurul Hidayati, Anisatul Izzah.
Belakangan diketahui bahwa nama Taufiq Noor Rokhma dan Dr. Ratnawati, SE, MM adalah dosen Universitas Wisnuwardhana (UNIDHA) Malang.
Dikutip dari laman resmi UNIDHA, Dr. Ratnawati, SE, MM terdaftar sebagai dosen S2 Manajemen dengan Jabatan Fungsional Akademik Dosen Lektor Kepala.
Sementara Taufiq Noor Rokhman adalah Dekan FEB UNIDHA dengan Jabatan Fungsional Akademik Dosen Lektor kepala.
Solusiindonesia.com mencoba mengkonfirmasi Taufiq Noor Rokhman melalui nomor WA yang didapat dari Kabiro Humas UNIDHA, namun hingga berita ini dimuat, yang bersangkutan belum merespon pesan dan panggilan telpon redaksi.
Sementara Kabiro Humas Wisnuwardhana yang ditemui Solusiindinesia.com di Gedung Putih mengaku belum mengetahui kabar tersebut.
“Waduh kok saya baru dengar ya”, Ungkap Yayuk kepada solusiindonesia.com Kamis, (2/10/2025).
Publik berharap, kasus dana haram dugaan korupsi yang merugikan keuangan pemerintah miliaran rupiah ini dapat terungkap, apalagi melibatkan akademisi yang notabene dipercaya sebagai pendidik dan memberikan contoh baik bagi masyarakat. (**)










