Solusiindonesia.com — Hingga 16 Juni 2025 dinyatakan ada 21 haji yang dilaporkan wafat saat berada di tanah suci.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyatakan bahwa mayoritas penyebab jamaah yang wafat di tanah suci, dikarenakan penyakit bawaan dan gangguan atau serangan jantung.
Kami mendapat laporan 21 haji telah wafat di tanah suci dan rata-rata karena gangguan pada jantung. Namun ada beberapa juga yang memiliki gangguan pada paru-paru,” kata Zulkarnain, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, saat dihubungi, Selasa(17/06/2025).
Dari total tersebut, jamaah asal Jambi memiliki angka paling tinggi dengan jumlah delapan orang, dan Riau sebanyak tujuh orang, Kalimantan Barat empat orang, dan Kepulauan Riau dua orang.
Berikut beberapa nama jamaah haji, yang kasus kematian nya disebabkan penyakit jantung dan gangguan pernafasan :
- Muri Wagiran (85) yang meninggal akibat syok akibat gangguan fungsi jantung
- Reni Maifida Zainal Muhammad (54) yang mengalami serangan jantung akut.
- Tio Powijoyo (82),
- Irpanuddin bin Mahmud Syukur (80)
Jumlah dan penyebab wafatnya para jamaah, memperlihatkan bahwa kesehatan yang kurang baik menjadi faktor utama dalam menjalankan ibadah haji.
PPIH mengingatkan bahwa kesehatan merupakan hal penting yang harus dijaga dengan baik, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.