Solusiindonesia.com — Polda Metro Jaya memastikan telah menangkap Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, terkait dugaan tindak pidana penghasutan dalam aksi demonstrasi. Penangkapan tersebut dibarengi dengan penetapan status tersangka terhadap Delpedro.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan oleh Ditreskrimum.
“Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan penangkapan terhadap saudara DMR atas dugaan melakukan ajakan hasutan yang provokatif untuk melakukan aksi anarkis dengan melibatkan pelajar termasuk anak,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025).
Ade Ary menambahkan, Delpedro diduga melakukan penghasutan untuk tindak pidana, menyebarkan informasi elektronik yang diketahuinya bohong hingga menimbulkan kerusuhan, serta merekrut dan memperalat anak tanpa memberikan perlindungan jiwa.
Atas perbuatannya, polisi menjerat Delpedro dengan pasal 160 KUHP dan/atau pasal 45A ayat 3 jo pasal 28 ayat 3 UU ITE, serta pasal 76H jo pasal 15 jo pasal 87 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Dugaan tindak pidana yang terjadi diduga terjadi sejak tanggal 25 Agustus di sekitar atau depan gedung DPR MPR sekitar Gelora Tanah Abang Jakpus dan beberapa wilayah Jakarta lainnya,” jelasnya.
Delpedro Marhaen dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia (HAM) yang vokal dalam menyuarakan isu demokrasi serta kebebasan sipil.
Pria dengan latar belakang akademis hukum dan politik ini menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Universitas Tarumanegara pada 2022.
Ia kemudian melanjutkan studi magister hukum di kampus yang sama, sekaligus mengambil program magister ilmu politik di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) pada 2024.
Mengutip Kompas.com, Delpedro menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation sejak 2024. Lokataru Foundation sendiri merupakan lembaga nirlaba yang fokus pada advokasi HAM dan turut didirikan oleh Haris Azhar.
Sebelum menduduki posisi puncak, Delpedro sempat berkarier sebagai Research Assistant di Lokataru Foundation, Research Assistant di Hakasasi.id, Program Assistant di KontraS, peneliti di Haris Azhar Law Office, serta koresponden BandungBergerak.id.
