Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Nasional

Massa NU Desak Bos Trans7 Chairul Tanjung Tanggung Jawab atas Tayangan Xpose Uncensored

×

Massa NU Desak Bos Trans7 Chairul Tanjung Tanggung Jawab atas Tayangan Xpose Uncensored

Sebarkan artikel ini
Chairul Tanjung / foto: tangkapan layar

Solusiindonesia.com — Massa aksi dari kalangan Nahdliyin menggelar unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban dari pengusaha Chairul Tanjung atas tayangan program “Xpose Uncensored” di Trans7 yang dinilai menyinggung kiai dan santri.

Chairul Tanjung diketahui merupakan pemilik CT Corp, induk usaha CT Media yang menaungi Trans7.

“Meminta kepada Chairul Tanjung sebagai Founder CT Corp, Dirut Trans Corp dan seluruh jajaran direksi Trans7 untuk bertanggung jawab kepada umat dengan cara meminta maaf, mengklarifikasi dan melakukan pembenahan dalam produksi tayangan atau pemberitaan,” ujar Katib Syuriah Pengurus Wilayah NU Jakarta Lukman Hakim Hamid saat membacakan tuntutan unjuk rasa pada Rabu siang, (15/10/2025)

Dalam tuntutannya, massa juga mendesak Dewan Pers mencabut izin siaran Trans7 apabila program “Xpose Uncensored” tidak dihapus. Selain itu, mereka menyerukan aksi boikot terhadap seluruh produk CT Corp oleh warga Nahdliyin, keluarga besar, dan alumni pondok pesantren di Indonesia.

“Boikot Trans Corp yang diantaranya Trans TV dan Trans7 selama tuntutan di atas tidak dipenuhi,” kata Lukman.

Aksi yang diberi tajuk Silaturahim dan Meruwat Trans7 ini dihadiri ratusan alumni pesantren. Mereka mulai berkumpul sejak pukul 10.00 WIB dengan mengenakan atribut khas santri seperti peci hitam, baju koko putih, dan sarung batik.

Sebagian massa membawa spanduk bertuliskan “Boikot Trans7” sebagai bentuk protes terbuka.

Dari atas mobil komando, seorang narator memimpin seruan orasi untuk memboikot Trans7. “Boikot, boikot, boikot Trans7,” teriak narator yang langsung disambut koor massa aksi.

Narator itu mengatakan Trans7 telah melecehkan dan menghina pesantren. Menurut dia, tayangan itu telah memframing budaya di pesantren menjadi sesuatu yang buruk. Peserta unjuk rasa ini lantas menuntut pemilik Trans7, Chairil Tanjung, untuk keluar menemui massa.

“Chairul Tanjung keluar,” teriak massa aksi berulang kali.

Program “Xpose Uncensored” yang dipersoalkan menyoroti Pondok Pesantren Lirboyo di Jawa Timur. Tayangan tersebut berisi potongan video dan gambar yang menggambarkan interaksi antara kiai dan santri, serta menyertakan sejumlah isu sensitif, termasuk narasi “Kiai yang kaya raya, tapi umat yang kasih amplop”.

Hingga aksi berakhir sekitar pukul 12.00 WIB, belum ada perwakilan dari Trans7 maupun CT Corp yang datang menemui massa.

Salah satu koordinator pengamanan perusahaan menyatakan, “Belum ada bilang apa-apa. Kita masih menunggu,” kata pria yang enggan disebutkan namanya.

Image Slide 1
Instagram Solusiindonesia