Solusiindonesia.com — Polemik yang melibatkan program Xpose Uncensored di Trans7 kian melebar.
Kontroversi tayangan yang menyorot kehidupan pesantren secara negatif itu ternyata diduga bermula dari rumah produksi Shandika Widya Cinema.
PH tersebut kini resmi dicopot oleh pihak Trans7 setelah protes besar-besaran dilayangkan oleh berbagai kalangan santri dan tokoh pesantren.
Nama Shandika Widya Cinema mencuat ke permukaan publik sejak awal polemik mencuat hingga memuncak.
Dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, serta Himpunan Alumni Santri Lirboyo pada Kamis (16/10/2025).
Direktur Utama Trans7, Atiek Nur Wahyuni, menegaskan bahwa program tersebut bukan hasil produksi internal stasiun televisinya.
Menurut Atiek, Xpose Uncensored diproduksi oleh PH Shandika Widya Cinema. Ia juga menyebut nama pemilik PH tersebut, Heriyanto, sebagai pihak yang memimpin jalannya produksi. Lokasi PH berada di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.
“Pimpinan dari Shandika adalah Bapak Heriyanto, lokasi alamat PH di Cipinang,” jelas Atiek dalam rapat tersebut.
Diketahui, alamat lengkap Shandika Widya Cinema berada di Jalan Media Masa Blok K No.188, RT.4/RW.9, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Heriyanto telah memimpin perusahaan ini sejak berdiri pada 1995. Beberapa sumber menyebut ia merupakan anak dari Pollycarpus Swantoro, seorang jurnalis yang dikenal aktif dalam Karya Latihan Wartawan (KLW) Persatuan Wartawan Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Shandika Widya Cinema telah memproduksi sejumlah program televisi populer lintas stasiun:
⦁ Kabar Kabari (RCTI) (1996-2017)
⦁ Status Selebritis (SCTV) (2009-2024)
⦁ BestKiss (Indosiar) (2021-2024)
⦁ Hot Issue (Indosiar) (2015-2021)
⦁ Xpose uncensored (Trans7) (2013-2025)
⦁ Inspirasi Selebriti (B-Channel) (2011-2012)
⦁ Cek Fakta (NET.) (2020)
⦁ Untold Story (NET.) (2020)
⦁ Star Blitz (SCTV) (2020)
⦁ Potret Selebriti (MDTV) (2020-2025)
⦁ Intip Seleb (ANTV) (2022-2023)
Ada juga acara seperti Emak-Emak Petualang dan Cinta Terlarang yang on-air selama bertahun-tahun dan ramai penonton.
Shandika Widya Cinema turut memproduksi episode acara Xpose Uncensored yang mengangkat kehidupan santri. Episode tersebut tayang dan diproduksi usai insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Alih-alih disambut baik oleh para tokoh pesantren, episode tersebut dinilai menyinggung dan merendahkan martabat pesantren dan para kiai.
Episode tersebut menyoroti praktik seperti berjalan jongkok dan membantu pekerjaan kiai namun ditampilkan dengan narasi sinis, seolah sebagai bentuk penindasan atau feodalisme.
Berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia, menilai hal itu sebagai kelalaian serius dalam riset dan verifikasi data, yang berujung pada penyebaran disinformasi.
