Scroll untuk melanjutkan berita!
Iklan di Solusiindonesia.com
Nasional

Membeku di Depan Media, Nadiem Hadiri Pemeriksaan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

×

Membeku di Depan Media, Nadiem Hadiri Pemeriksaan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

Sebarkan artikel ini
Nadiem Makarim tiba di Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) / foto: antaranews

Solusiindonesia.com — Nadiem Makarim, Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi hadiri pemeriksaan dirinya terkait dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019-2022 Senin, (23/06/2024).

Dikutip dari Antaranews, Pemeriksaan terhadap Nadiem dimulai sejak pagi, dengan kehadirannya di Gedung Kejaksaan Agung pukul 09.10 WIB.

madiem Makarim tiba didampingi oleh empat orang tim kuasa hukumnya untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dan pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019-2022 yang ditangani oleh Kejaksaan Agung.

Saat awak media menanyakan perihal pemeriksaan ataupun barang dan dokumen apa yang harus di bawa, CEO gojek itu memilih diam dan tersenyum tanpa mengatakan satu patah kata.

Sebelumnya, Harli Siregar, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, mengatakan bahwa Nadiem akan diperiksa oleh KPK selaku mantan Mendikbudristek untuk mendalami mengenai fungsi pengawasan dalam program pengadaan Chromebook.

“Nanti akan ditanyakan bagaimana prosesnya, bagaimana pengetahuan yang bersangkutan terhadap hal ini, dan tentu kami akan melihat apakah ada peran yang bersangkutan dalam pelaksanaan pengadaan,” ucap Harli Siregar.

Harli Siregar juga mengatakan bahwa penyidik mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat oleh berbagai pihak dengan mengarahkan tim teknis agar membuat kajian teknis terkait dengan pengadaan bantuan peralatan yang berkaitan dengan pendidikan teknologi pada tahun 2020.

“Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis sistem operasi Chrome,” katanya.

Dari pengalaman tersebut, tim teknis pun merekomendasikan untuk menggunakan spesifikasi system Windows. Namun, Kemendikbudristek saat itu mengganti kajian tersebut dengan kajian baru yang merekomendasikan untuk menggunakan operasi sistem Chrome.

Harli menyebut anggaran dari pengadaan operasi sistem Chrome menghabiskan hingga Rp. 9,982 Triliun. Anggaran tersebut terdiri dari

  • Rp3,582 triliun dana satuan Pendidikan
  • Rp6,399 triliun berasal dari dana alokasi khusus.
slide 1
selaras 1 Muharam
1 Muharam
Image Slide 1
Image Slide 2
selaras 1 Muharam
1 Muharam