Nasional

Mengenal Vasektomi, Syarat Terima Bansos Usulan Dedi Mulyadi yang di Haramkan MUI

×

Mengenal Vasektomi, Syarat Terima Bansos Usulan Dedi Mulyadi yang di Haramkan MUI

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, Mengenal Vasektomi, Syarat Terima Bansos Usulan Dedi Mulyadi yang di Haramkan MUI / Foto : Freepik

Solusiindonesia.com — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini mengusulkan vasektomi bagi suami sebagai syarat keluarganya menjadi penerima manfaat program bantuan dari pemerintah provinsi.

Syarat vasektomi bagi sang suami itu diterapkan agar laki-laki dari kalangan keluarga miskin berpartisipasi aktif dalam program Keluarga Berencana (KB) yang berusaha menyiasati tingkat kepadatan penduduk untuk kesejahteraan masyarakat.

Dedi berencana menjadikan kepesertaan KB sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan mulai beasiswa hingga berbagai bantuan sosial dari provinsi.

Hal ini, kata Dedi, bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah, termasuk dari provinsi, lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja.

Sementara itu, MUI atau Majlis Ulama Indonesia mengharamkan vasektomi menjadi syarat bagi penerima bansos.

Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan vasektomi haram jika dilakukan untuk pemandulan. Fatwa itu dibuat pada Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV tahun 2012.

“Kondisi saat ini, vasektomi haram kecuali ada alasan syar’i seperti sakit dan sejenisnya,” kata Ni’am dilansir situs resmi MUI, Kamis (04/05/2025).

Lantas apa yang dimaksud  vasektomi, dan bagaimana cara melakukannya?

Dilansir dari Halodoc Minggu, (04/05/2025), vasektomi adalah prosedur kontrasepsi (pengendalian kelahiran) permanen pada pria, yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Alhasil, air mani tidak lagi mengandung sperma, sehingga tidak dapat menghasilkan pembuahan. Kendati demikian, perlu diketahui bahwa seorang pria yang melakukan vasektomi masih dapat mengalami orgasme dan ejakulasi. 

Vasektomi biasanya dilakukan di kantor dokter atau pusat operasi dengan anestesi lokal. Artinya, seseorang yang menjalani prosedur ini akan terjaga, tetapi tidak merasakan rasa sakit selama operasi. Waktu pelaksanaan prosedur ini biasanya berkisar antara 10-30 menit. Karena terbagi menjadi dua jenis, berikut adalah penjelasan mengenai prosedur tersebut berdasarkan jenisnya: 

1. Vasektomi Konvensional

Dokter pertama-tama akan membius skrotum dengan anestesi lokal. Kemudian, dokter akan membuat dua luka kecil di kulit di setiap sisi skrotum untuk mencapai vas deferens

Vas deferens sendiri merupakan tabung yang membawa sperma keluar dari testis. Setiap tabung akan dipotong dan sebagian kecil dibuang. Ujung-ujung tabung tersebut kemudian ditutup.  Baik dengan cara diikat atau disegel menggunakan metode panas.

Selanjutnya, dokter akan menjahit potongan, biasanya menggunakan jahitan larut yang hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar seminggu.

2. Vasektomi Tanpa Pisau Bedah

Dokter pertama-tama membius skrotum dengan anestesi lokal. Kemudian membuat lubang tusukan kecil di kulit skrotum untuk mencapai tabung. Melalui jenis prosedur vasektomi tanpa pisau bedah, dokter tidak perlu memotong kulit.

Tabung kemudian ditutup dengan cara yang sama seperti vasektomi konvensional, baik dengan diikat atau disegel. Namun, ada sedikit pendarahan dan tidak ada jahitan dengan prosedur ini. Alhasil, prosedur vasektomi tanpa pisau bedah dianggap kurang menyakitkan dan memiliki risiko komplikasi lebih rendah daripada prosedur konvensional.

Semoga bermanfaat.